Festival Teater Jakarta hadir kembali
Rabu, 14 November 2012 09:19 WIB | 2320 Views
Jakarta
(ANTARA News) - Festival Teater Jakarta (FTJ) akan menyambut usia 40
tahun pelaksanaan dengan mengadakan serangkaian acara khusus, termasuk
Pameran dan Diskusi 40 tahun FTJ.
Pameran yang
berlangsung sejak 26 November-13 Desember 2012 di lobi Teater Kecil
Taman Ismail Marzuki itu tidak mudah dilakukan. Pasalnya, butuh riset
data dari 1973 hingga saat ini demi membuat katalog perjalanan Festival
Teater Jakarta.
"Ini PR (pekerjaan rumah) untuk penyelenggara demi menghadirkan data itu," ungkap project officer FTJ 2012, Edian Munaedi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/11).
Bila
pameran foto-foto 40 tahun FTJ belum memuaskan, masih ada diskusi pada
11 Desember bersama Afrizal Malna dan Sulaeman Harahap.
Selain
itu, tentu ada pula pertunjukan teater dari 16 peserta festival dari
lima wilayah DKI Jakarta. Mereka akan tampil di Teater Kecil, TIM, sejak
27 November-12 Desember setiap pukul 20.00 WIB.
Usai
setiap pertunjukan, akan ada diskusi bersama sastrawan Afrizal Malna
yang mengupas setiap pentas. Ini adalah kesempatan bagi penonton untuk
lebih memahami pertunjukan teater itu.
Enam
belas kelompok teater dari lima wilayah Jakarta akan menampilkan judul
pentas yang beragam, seperti Teater Amoeba yang mengangkat judul "Kopral
Woyzek" karya Georg Buchner, atau Teater Satu STT-PLN yang memilih
karya Putu Wijaya dengan "Front".
Festival
Teater Jakarta tahun ini yang mengusung prinsip "Membaca Aku Membaca
Laku: Membaca Tradisi" mengundang lima dewan juri Prof. Dr. Mudhi
Sutrisno, Nano Riantiarno, Remy Sylado, Beni Johanes, dan Ratna
Sarumpaet.
FTJ 2012 terdiri dari serangkaian
acara lain termasuk Dramatic Reading oleh grup teater senior lulusan
FTJ, pertemuan Komite Teater Dewan Kesenian se-Indonesia, serta Workshop
Metodologi Riset Teater.
Pembukaan Festival
Teater Jakarta 2012 akan diramaikan pertunjukan Wayang Tavip dengan
lakon "Penjahit Kesedihan". Wayang Tavip dibuat dari limbah botol
plastik minuman mineral yang mendapat sentuhan teknologi dan menggunakan
pencahayaan layaknya pembuatan film.
(nan)
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © 2012