Selasa, 26 November 2013

 
 CRY CRY

Seperti mawar merah, kamu menusuk hati aku dengan duri karna kata-katamu
Seperti tato, kamu mengukir sangat dalam sehingga aku terluka  aku mencoba untuk melupakanmu

aku menangis, tidak bisa kamu lihat musik yang aku ciptakan ?
Panas seperti api, kau wanita pujaanku
Sayang , apakah kamu tidak dapat melihat mataku ini ?
Lihatlah mataku yang dalam kesedihan,
Lebih panas dari matahari merah,bila kau mencintaiku, tidak membuat aku menangis

Seperti kecanduan, aku rindu dan merindukanmu lagi
Seperti penjara, kamu memenjarakan aku di dalam hati kamu,


tolong jangan tinggalkan aku
aku tidak percaya bahwa jika kamu pergi kau akan kembali

 Lebih panas dari matahari merah,bila kau mencintaiku, tidak membuat aku menangis


Pelajaran Kesenian di Mata Pendidik

Seni salah satu aset budaya bangsa. Hilangnya budaya bangsa bagai cahaya di ambang mata, namun sulit tergapai
Fenomena ini menjadi problem bagi masyarakat pengemban seni budaya sehingga mereka tergerak untuk membangkitkan seni budaya dengan berbagai upaya. Yah, paling tidak, mereka mampu bertahan menjaga dan melestarikan seni budaya tersebut dari kepunahan. Sementara, sebagian masyarakat yang paham dan mengerti akan
nilai seni budaya bangsa rindu ingin menyaksikan seni tersebut dalam setiap acara perayaan ataupun pagelaran, khususnya seni tari, lantaran seni tarilah yang jarang ditampilkan dalam setiap acara khusus dibandingkan seni musik dengan berbagai corak iramanya.
Upaya pengemban seni kita untuk mengangkat seni daerah sebagai budaya bangsa cukup mendapat respon dari pihak pemerintah. Namun, pancaran seni budaya tidak secerah di jaman masyarakat yang belum mengenal megahnya jaman modern. Kesibukan dan kepentingan pribadi turut menghalau perhatian, sehingga kiat mereka dalam menampilkan seni budaya hanya sebagai tontonan belaka, tanpa perduli arti nilai seni budaya. Masyarakat sekarang ini hanya tersorot kepada budaya asing, yang dianggap lebih mengangkat prestise diri di jaman modern ini.
Untuk mempertahankan eksistensi seni sebagai budaya bangsa, salah satu ruang yang lapang dan landasan pengenalan seni adalah pendidikan sebagai wadah utama. Dalam lingkup ini, guru pendidikan seni sebagai dinamisator menanamkan seni budaya daerah dalam jiwa anak-anak bangsa. Meski kita ketahui, guru seni memiliki suatu keterbatasan kompetensi dalam mengajarkan pendidikan seni di sekolah. Apalagi pelajaran seni sendiri mencakup empat cabang yang meliputi seni tari, seni musik, seni rupa; seni yang harus diajarkan dalam satu semester di tingkat Sekolah Dasar dan Menengah.


žTugas utama seorang pemeranan adalah membawakan peran adalah membawakan peran lakon sesuai dengan porsi yang tersedia untuknya.tiga unsur utamayakni membawa kejelasan memperlihatkan suatu unsur pengembangan dan mengacu kepada suatu peran.
žMemberi kejalasan tentang sosok peran yang dibawakan.pola laku konsep pemeranan nya pun jelas selain.itu modal vokal dengan teknik pengisian dan takaran kekuatan yang pas.serta memperhatikan bobot peran serta kecenderungan psikologis serta sikap-sikap rohaniah yang memperjelas perwatakan yang dibawakan.dalam proses  pemeranan merenugkan atau dialog dengan peralatan yang digeluti.merupakan usaha pribadi yang menghabiskan waktu lebih separuh keseluruhan proses produksi yang dijalani.
žOrang akan menilai suatu pemeranan berhasil jika si pemeran mampu membawakan sosok peran secara jelas dengan kecenderungan sikap rohaninya yang mendetail hal itu.
žHanya bisa dicapai oleh seseorang yang punya cukup waktu untuk memproses nilai hanya bisa dicapai melalui proses yang sangat panjang
ž

ž 
 
Adat Istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu negeri yang mengikuti pasang naik dan pasang surut situasi masyarakat.
Kelaziman ini pada umumnya menyangkut pengejawatahan unjuk rasa seni budaya masyarakat, seperti acara-acara keramaian anak negeri, seperti pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan aneka kesenian yang dihubungkan dengan upacara perhelatan perkawinan, pengangkatan penghulu maupun untuk menghormati kedatangan tamu agung.
Adat istiadat semacam ini sangat tergantung pada  situasi sosial ekonomi masyarakat. Bila sedang panen baik biasanya megah meriah, begitu pula bila keadaan sebaliknyaAdat adalah gagasan KEBUDAYAAN yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan HUKUM ADAT yang lazim dilakukan di suatu daerah
ž

žAKULTURASI
žAkuturasi adalah perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi. Contohnya, perpaduan kebudayaan antara Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, dimana perpaduan antara dua kebudayaan itu tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kebudayaan tersebut.
žASIMILASI
žAsimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan bersama


SEJARAH SENI TEATER

Dalam sejarah,TEATER tercatat dimulai sejak jauh sebelum tahun 500 SM. Pada awalnya, Teater hanya dilakoni sebagai sebuah upacara ritual keagamaan ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa bangsa kuno yang memiliki peradaban maju, seperti bangsa Maya di Amerika Selatan, Mesir Kuno, Babilonia, Asia Tengah, dan Cina, menggunakan bentuk teater sebagai salah satu cara untuk berhubungan dengan Yang Maha Kuasa. Biasanya yang mendalangi seluruh upacara ritual itu adalah dukun atau pendeta agung.
Sejarah mencatat, seni teater berfungsi hanya sebagai upacara ritual (keagamaan), melainkan berfungsi pula sebagai kesenian atau hiburan. Peristiwa teater yang mensyaratkan kebersamaan, saat, dan tempat, tetaplah menjadi persyaratan utama kehadiran teater sejak ribuan tahun sebelum Masehi, sehingga pada zaman Yunani teater pun selalu hadir dengan persyaratan yang serupa. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sesuatu dapat disebut teater jika ada keutuhan tiga kekuatan, berupa: orang teater, tempat, dan komunitas penonton. Tiga kekuatan inilah yang bertemu dan melahirkan sinergi dan melahirkan “peristiwa teater”.
Dalam sejarah, seni teater pada zaman Yunani dikenal sebagai zaman yang melembagakan konvensi berteater yang masih memiliki pengaruh sampai sekarang. Mantra-mantra yang mulanya hanya lisan dan tak tertulis, berlangsung menjadi naskah tertulis, sementara doa-doa berubah bentuknya menjadi kisah atau lakon. Yunani melahirkan tokoh penelitian naskah drama, antara lain Aeschylus (525-456 SM), Sophocles (496-406 SM), Euripides (480-406 SM), dan Aristophanes (sekitar 400 SM). Mereka adalah bapak moyang para peneliti naskah drama.
Pada perkembangan sejarah seni teater berikutnya, upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan. Sekelompok manusia bergerak mengarak seekor kambing yang sudah didandani dengan berbagai perhiasan. Mereka menggiring persembahan itu mengelilingi pasar atau jalan raya diiringi bunyi tambur, seruling, dan bunyi-bunyian lain. Iring-iringan itu memperlambat jalannya, apabila penonton bertambah atau berhenti untuk memberi kesempatan kepada narator (pencerita) yang mengisahkan suatu peristiwa. Narator mengisahkan salah satu dewa kepada penonton yang berderet-deret di pinggir jalan atau berdiri mengerumuninya.
                                                                        


AKTOR,BERANI DAN BERKUALITAS

Tugas utama seorang pemeranan adalah membawakan peran adalah membawakan peran lakon sesuai dengan porsi yang tersedia untuknya.tiga unsur utamayakni membawa kejelasan memperlihatkan suatu unsur pengembangan dan mengacu kepada suatu peran.
Memberi kejalasan tentang sosok peran yang dibawakan.pola laku konsep pemeranan nya pun jelas selain.itu modal vokal dengan teknik pengisian dan takaran kekuatan yang pas.serta memperhatikan bobot peran serta kecenderungan psikologis serta sikap-sikap rohaniah yang memperjelas perwatakan yang dibawakan.dalam proses  pemeranan merenugkan atau dialog dengan peralatan yang digeluti.merupakan usaha pribadi yang menghabiskan waktu lebih separuh keseluruhan proses produksi yang dijalani.
Orang akan menilai suatu pemeranan berhasil jika si pemeran mampu membawakan sosok peran secara jelas dengan kecenderungan sikap rohaninya yang mendetail hal itu.
Hanya bisa dicapai oleh seseorang yang punya cukup waktu untuk memproses nilai hanya bisa dicapai melalui proses yang sangat panjang


MUSIK HAL YANG PENTING DIDUNIA SENI PERAN

Yang dimaksut dengan musik ialah iringan musik atau ilustrasi suara atau back saund yang menigiringi suatu adegan atau suatu penganmbaran peristiwa/situasi yang merupakan pelengkap drama dan yang berfungsi sebagai pendukung ide.
Oleh karena itu musik mempunyai nilai dan corak yang karakteristik dari kebudayan maupun keadaan hidup kelompok manusia tertentu pada suatu jaman tertentu.
Untuk menciptakan suasana yang hidup diatas pentas,musik adalah suatu unsur pendukung yang aktif menentukan.misalnya,untuk pementasan drama dengan reperter epos rakyat.akan lebih tepat dan mengena bila diiringi seperangkat lagu yang mampu dan pas untuk sebuah drama.maka dari itu musik tidak bisa jauh dengan dunia seni peran